Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

Qadhiyyah (Proposisi) dalam Ilmu Mantiq

Qadhiyyah (Proposisi) dalam Ilmu Mantiq Dalam Ilmu Mantiq, Qadhiyyah (قضية) adalah konsep fundamental yang merujuk pada pernyataan yang memiliki nilai kebenaran, yaitu bisa benar atau salah [1] [2] . Qadhiyyah menjadi dasar dalam penalaran logis dan penyusunan argumen yang valid [1] . Definisi Qadhiyyah Qadhiyyah dapat didefinisikan sebagai berikut: Pernyataan yang mengandung kemungkinan benar atau salah [1] [2] . Pikiran yang diungkapkan dalam bentuk kalimat deklaratif ( jumlah khabariyah ) [1] . Hubungan yang terjadi antara dua टर्म yang bisa dinilai benar atau salah [1] . Dengan kata lain, Qadhiyyah adalah setiap pernyataan yang dapat diverifikasi atau difalsifikasi [1] . Unsur-Unsur Qadhiyyah Sebuah Qadhiyyah terdiri dari tiga unsur utama [2] : Mubtada' (Subjek) : Bagian yang menjadi pokok pembicaraan dalam pernyataan [2] . Dalam Ilmu Mantiq, Mubtada' disebut juga maudhu' (الموضوع) [2] . Contoh: "Siti" pada pernyataan "Siti sedang t...

Kulliyatul Khams (Lima Universal) dalam Ilmu Mantiq

Kulliyatul Khams (Lima Universal) dalam Ilmu Mantiq Dalam khazanah Ilmu Mantiq (logika), terdapat konsep penting yang dikenal dengan Kulliyatul Khams (الكليات الخمس), atau Lima Universal. Konsep ini membahas tentang klasifikasi term atau konsep universal berdasarkan karakteristiknya [1] [2] . Memahami Kulliyatul Khams membantu kita dalam membuat definisi yang tepat dan membedakan antara berbagai kategori konsep [3] [4] . Definisi Kulliyatul Khams Kulliyatul Khams secara harfiah berarti "lima universal" [1] . Dalam Ilmu Mantiq, ini merujuk pada lima jenis predikat universal yang digunakan untuk mendefinisikan suatu subjek [3] . Lima universal tersebut adalah: Genus ( Jins ) [2] [5] Kategori yang lebih luas yang mencakup beberapa spesies yang berbeda [5] . Contoh: "Hewan" adalah genus yang mencakup spesies seperti manusia, kucing, burung, dan lain-lain [5] . Spesies ( Nau' ) [2] [5] Kategori yang menunjukkan hakikat sesuatu dan berlaku pada semua...

Konsep (Tashawwur) dan Hukum (Tashdiq) dalam Ilmu Mantiq

Konsep ( Tashawwur ) dan Hukum ( Tashdiq ) dalam Ilmu Mantiq Dalam studi Ilmu Mantiq (logika), dua konsep fundamental yang perlu dipahami adalah Tashawwur (konsepsi) dan Tashdiq (pembenaran atau penegasan hukum) [1] . Keduanya adalah dasar untuk membangun pemikiran logis dan sistematis, yang sangat penting dalam memahami ajaran Islam secara komprehensif [2] . Definisi Tashawwur Secara bahasa, Tashawwur berasal dari kata tashawwara-yatashawwaru , yang berarti membayangkan atau menggambarkan [1] [3] . Dalam istilah Ilmu Mantiq, Tashawwur adalah memahami hakikat atau esensi dari sesuatu tanpa memberikan penilaian atau hukum terhadapnya [3] [4] . Dengan kata lain, Tashawwur adalah konsepsi atau gambaran mental tentang suatu objek, konsep, atau ide [1] [4] . Contoh Tashawwur : Ketika mendengar kata "Masjid", yang terlintas dalam pikiran adalah gambaran tentang tempat ibadah umat Islam [1] . Memahami makna kata "shalat" sebagai serangkaian tindakan dan bacaan ...

Materi-Materi Belajar Ilmu Mantiq dalam Konteks Islam

Materi-Materi Belajar Ilmu Mantiq dalam Konteks Islam Ilmu Mantiq, atau logika, adalah ilmu tentang kaidah berpikir yang sistematis dan logis [1] . Dalam konteks pembelajaran Islam, Ilmu Mantiq memiliki peran penting sebagai alat untuk memahami agama dengan benar dan menghindari kesalahan dalam berpikir [1] [2] . Artikel ini akan membahas materi-materi penting dalam belajar Ilmu Mantiq. Definisi dan Ruang Lingkup Ilmu Mantiq Definisi: Ilmu Mantiq adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur cara berpikir yang benar, sehingga seseorang dapat mencapai kesimpulan yang valid dan terhindar dari kesalahan [1] [3] . Tujuan: Tujuan utama mempelajari Ilmu Mantiq adalah untuk melatih kemampuan berpikir logis, analitis, dan sistematis [4] . Hal ini sangat penting dalam memahami dalil-dalil agama, berdiskusi, dan mengambil keputusan yang tepat [4] [5] . Manfaat: Ilmu Mantiq membantu seseorang untuk [4] [6] : Menjaga diri dari kesalahan berpikir. Memahami informasi seca...

Mencari Titik Halal Vaksin TB M72: Studi Kasus di Indonesia

Mencari Titik Halal Vaksin TB M72: Studi Kasus di Indonesia Vaksin Tuberkulosis (TB) M72 yang dikembangkan dengan dukungan dari Gates Foundation menjadi sorotan publik, terutama terkait aspek urgensi dan kehalalannya [1] . Indonesia, sebagai salah satu negara dengan kasus TB tertinggi di dunia, terpilih sebagai lokasi uji klinis tahap ketiga vaksin ini [1] [2] . Namun, muncul kekhawatiran di kalangan masyarakat mengenai keamanan dan status kehalalan vaksin tersebut [1] . Urgensi Vaksin TB Baru Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis [3] . Vaksin BCG adalah satu-satunya vaksin tuberkulosis yang tersedia dan sudah digunakan secara luas [3] . Namun, vaksin BCG kurang efektif dalam melindungi remaja dan orang dewasa, yang merupakan kelompok utama penyebar infeksi TB [3] . Indonesia menghadapi darurat TB dengan jumlah penderita mencapai 1,06 juta orang dan kematian lebih dari seratus orang setiap tahun [2] . Vaksin yang digunaka...

Etika Pejabat Publik dalam Islam

Etika Pejabat Publik dalam Islam Dalam Islam, jabatan publik adalah amanah yang besar, bukan sekadar kedudukan untuk mencari popularitas atau kekayaan [1] [2] . Pejabat publik memiliki tanggung jawab untuk melayani masyarakat dengan adil, transparan, dan bertanggung jawab [1] [3] . Bagian penting dari menjalankan amanah ini adalah bagaimana seorang pejabat menanggapi kritik dari rakyat. Islam dan Kritik Kritik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial [4] . Dalam Islam, kritik yang konstruktif dipandang sebagai nasihat yang membangun dan bahkan menjadi bagian dari amar ma'ruf nahi munkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran) [5] [6] . Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 104: وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ Artinya: "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat...

Bentuk-Bentuk Hadis

Bentuk-Bentuk Hadis Hadis sebagai sumber hukum Islam kedua setelah Al-Quran memiliki berbagai bentuk yang perlu dipahami untuk mempermudah identifikasi dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Secara garis besar, bentuk-bentuk hadis diklasifikasikan menjadi lima [1] [2] : 1. Hadis Qauli (Perkataan) Hadis Qauli adalah segala perkataan atau ucapan Nabi Muhammad SAW yang berisi tuntunan, petunjuk syara', peristiwa, dan kisah, baik yang berkaitan dengan aspek aqidah, syariat, maupun akhlak [3] [4] . Dengan kata lain, hadis ini merupakan sabda Nabi dalam berbagai kesempatan [5] . Contoh Hadis Qauli: عن عمرَ بن الخطَّابِ رَضِيَ اللهُ عنْهُ، قالَ: سَمِعْتُ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يقولُ: «إنَّما الأعْمالُ بالنِّيَّاتِ، وإنَّما لِكُلِّ امْرِئٍ ما نَوَى، فَمَنْ كانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ، فَهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ، ومَنْ كانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيا يُصِيبُها، أوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُها، فَهِجْرَتُهُ إلى ما هاجَرَ إلَيْهِ» Artinya: "Dari Umar b...

Memahami Unsur-Unsur Hadis: Sanad, Matan, dan Rawi

Memahami Unsur-Unsur Hadis: Sanad, Matan, dan Rawi Hadis merupakan sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur'an. Untuk memahami dan mengamalkan hadis dengan benar, penting untuk mengetahui unsur-unsur yang membentuknya. Tiga unsur utama hadis adalah sanad, matan, dan rawi [1] [2] . Ketiganya saling berkaitan dan menentukan kualitas suatu hadis [1] . 1. Sanad Definisi: Sanad secara bahasa berarti sandaran [3] [4] . Secara istilah, sanad adalah jalan atau silsilah periwayat yang menghubungkan matan hadis dengan Nabi Muhammad SAW [3] [4] . Sanad merupakan rangkaian orang-orang yang meriwayatkan hadis tersebut dari generasi ke generasi [4] . Fungsi: Sanad berfungsi untuk meneliti otentisitas suatu hadis [4] [5] . Dengan meneliti sanad, kita dapat mengetahui apakah hadis tersebut benar-benar berasal dari Nabi Muhammad SAW atau bukan [4] . Kualitas sanad akan memengaruhi derajat kesahihan hadis [4] [5] . Contoh: Dalam sebuah hadis, sanad dapat dilihat dari rangkaian nama-nama per...

Pengertian Hadis, Sunnah, Khabar dan Atsar

Pengertian Hadis, Sunnah, Khabar dan Atsar Dalam studi Islam, Hadis, Sunnah, Khabar, dan Atsar adalah istilah-istilah penting yang sering digunakan untuk merujuk pada sumber-sumber ajaran dan tradisi Islam setelah Al-Quran [1] . Meskipun seringkali digunakan secara bergantian, terdapat perbedaan nuansa di antara istilah-istilah ini [2] . Pengertian Hadis Secara bahasa, Hadis ( الحديث ) berarti "berbicara", "perkataan" atau "percakapan" [3] [4] . Hadis juga berarti berita atau sesuatu yang baru [5] [6] . Secara istilah, Hadis adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW , baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir) [5] [6] . Taqrir adalah tindakan atau kejadian yang dilakukan oleh sahabat Nabi dan diketahui oleh Nabi, namun beliau tidak melarang atau menyanggahnya [5] . Bentuk-bentuk Hadis: Hadis Qawli : Hadis yang berupa ucapan atau perkataan Nabi Muhammad SAW [7] . Hadis Fi'li : Hadis yang berupa perbuatan ...

Pendahuluan Ulumul Hadits

Pendahuluan Ulumul Hadits Ulumul Hadits adalah bidang ilmu dalam studi Islam yang berfokus pada penelitian, pengumpulan, dan verifikasi hadis yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW [1] [2] . Ilmu ini sangat penting dalam memahami dan menafsirkan ajaran Islam, karena hadis merupakan salah satu sumber utama hukum Islam selain Al-Quran [1] . Dengan bantuan Ulumul Hadits, umat Islam dapat memahami dan memastikan keabsahan hadis, sehingga hadis yang digunakan dalam penafsiran hukum Islam dan praktik keagamaan dapat diandalkan [2] . Pengertian Ulumul Hadits Secara bahasa, Ulumul Hadits terdiri dari dua kata, yaitu "Ulum" yang merupakan bentuk jamak dari "Ilm" (ilmu-ilmu) dan "Hadits" [3] . Secara istilah, Ulumul Hadits adalah ilmu yang membahas kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan sanad dan matan hadits, apakah dapat diterima atau ditolak [4] . Dengan kata lain, Ulumul Hadits membantu umat Islam memahami keaslian, kekuatan, dan kelemahan hadis [1] . Pemba...

Merdeka Belajar: Kebebasan dalam Pendidikan Islam

Merdeka Belajar: Kebebasan dalam Pendidikan Islam Konsep Merdeka Belajar yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan angin segar bagi dunia pendidikan di Indonesia. Merdeka Belajar bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada siswa dan guru dalam proses pembelajaran [1] [2] . Dalam konteks pendidikan Islam , konsep ini selaras dengan prinsip-prinsip yang telah lama ada, yaitu kebebasan untuk belajar dan mengembangkan potensi diri [1] [3] . Merdeka Belajar dalam Perspektif Islam Dalam Islam, menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban bagi setiap Muslim, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang sosial [1] [4] . Islam juga memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk memilih cara belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya [1] . Konsep "iqra'" (bacalah) yang terdapat dalam Al-Qur'an adalah perintah untuk membaca dan mempelajari segala sesuatu tanpa batasan [5] . Merdeka Belajar dalam perspektif Islam mengandung...