Definisi Tashrif
تعريفُ الصَّرفِ
لُغةً: الصَّرفُ في اللُّغةِ: هو رَدُّ الشَّيءِ عَن وَجْهِه، وهو مَعنًى قائِمٌ عَلى التَّغييرِ والتَّقليبِ؛ فالصَّرْفانِ في اللُّغةِ هُما: اللَّيلُ والنَّهارُ، وصَرْفُ الدَّهرِ: نَوائِبُه، ومِنه قَولُ اللَّه تعالى: وَتَصرْيِفِ الرِّياحِ [البقرة: 164] ؛ أي: إرسالِها بأنواعِها وأشكالِها المُختَلِفةِ: عَقيمًا ومُلْقِحةً، وصَرًّا ونَصرًا وهَلاكًا، وحارَّةً وبارِدةً، ولَيِّنًا وعاصِفةً.
اصطلاحًا:
عند المتقدمين:
رَأى المُتَقَدِّمونَ أنَّ عِلمَ الصَّرفِ قِسمٌ مِن عِلمِ النَّحوِ، وعَرَّفوا الصَّرفَ عَلى أنَّه: أن تَبنيَ مِنَ الكَلِمةِ بِنَاءً لم تَبنِهِ العَربُ عَلى وزنٍ له نَظيرٌ في كَلامِ العَرَبِ، ثُمَّ تُطَبِّقَ ما تَقتَضيه قَواعِدُ القياسِ في كلامِهِم عَلى البِناءِ الَّذي بنيْتَه؛ مِن إعلالٍ وإبدالٍ وإدغامٍ وغَيرِ ذلك؛ فمَثَلًا: أن تَبنيَ مِن (ضَرَبَ) مثالَ: جَعْفَر (فَعْلَل)، فتقول: ضَرْبَبٌ، فتُكرِّرَ اللَّامَ للإلحاقِ، أو أن تبنيَ مِن قَرَأ مِثْلَ دَحْرَجَ، تقول: قَرْأَا، والأصلُ: قَرْأَأ، قُلِبَت الهَمزةُ الثَّانيةُ ألفًا لثِقَلِ الجَمعِ بين الهَمزَتَينِ، وكانَتِ الألِفُ أَولى لسُكونِها وانفِتاحِ ما قَبلَها، فالتَّغييراتُ الَّتي لحِقَتِ الكَلِمةَ لتَصيرَ عَلى مِثالِ كَلِمةٍ أُخرى يَختَصُّ بها عِلمُ التَّصريفِ .
عند المتُأخِّرينَ:
عِلْمُ الصَّرفِ - كما عرَّفه ابنُ الحاجِبِ، والرَّضِيُّ ، وابنُ مالكٍ ، وابنُ عَقيلٍ ، وابنُ هِشامٍ - ينحَصِرُ في أمرَينِ:
1- تَعريفٌ بالمَعنى العَمَليِّ، وهو: (تَحويلُ الأصلِ الواحِدِ إلى أمثِلةٍ مُختَلِفةٍ لمَعانٍ مَقصودةٍ لا تَحصُلُ إلَّا بها)، وقد رَكَّزَ ذلك عَلى النَّاحيةِ العَمَليَّةِ في العِلمِ؛ كاسْمَيِ الفاعِلِ والمَفعولِ.
2- تَعريفٌ بالمَعنى العِلميِّ، وهو: (عِلمٌ بأُصولٍ يُعرَفُ بها أحوالُ أبنيةِ الكَلِمةِ الَّتي ليسَت بإعرابٍ ولا بِناءٍ).
اصطلاحًا:
عند المتقدمين:
رَأى المُتَقَدِّمونَ أنَّ عِلمَ الصَّرفِ قِسمٌ مِن عِلمِ النَّحوِ، وعَرَّفوا الصَّرفَ عَلى أنَّه: أن تَبنيَ مِنَ الكَلِمةِ بِنَاءً لم تَبنِهِ العَربُ عَلى وزنٍ له نَظيرٌ في كَلامِ العَرَبِ، ثُمَّ تُطَبِّقَ ما تَقتَضيه قَواعِدُ القياسِ في كلامِهِم عَلى البِناءِ الَّذي بنيْتَه؛ مِن إعلالٍ وإبدالٍ وإدغامٍ وغَيرِ ذلك؛ فمَثَلًا: أن تَبنيَ مِن (ضَرَبَ) مثالَ: جَعْفَر (فَعْلَل)، فتقول: ضَرْبَبٌ، فتُكرِّرَ اللَّامَ للإلحاقِ، أو أن تبنيَ مِن قَرَأ مِثْلَ دَحْرَجَ، تقول: قَرْأَا، والأصلُ: قَرْأَأ، قُلِبَت الهَمزةُ الثَّانيةُ ألفًا لثِقَلِ الجَمعِ بين الهَمزَتَينِ، وكانَتِ الألِفُ أَولى لسُكونِها وانفِتاحِ ما قَبلَها، فالتَّغييراتُ الَّتي لحِقَتِ الكَلِمةَ لتَصيرَ عَلى مِثالِ كَلِمةٍ أُخرى يَختَصُّ بها عِلمُ التَّصريفِ .
عند المتُأخِّرينَ:
عِلْمُ الصَّرفِ - كما عرَّفه ابنُ الحاجِبِ، والرَّضِيُّ ، وابنُ مالكٍ ، وابنُ عَقيلٍ ، وابنُ هِشامٍ - ينحَصِرُ في أمرَينِ:
1- تَعريفٌ بالمَعنى العَمَليِّ، وهو: (تَحويلُ الأصلِ الواحِدِ إلى أمثِلةٍ مُختَلِفةٍ لمَعانٍ مَقصودةٍ لا تَحصُلُ إلَّا بها)، وقد رَكَّزَ ذلك عَلى النَّاحيةِ العَمَليَّةِ في العِلمِ؛ كاسْمَيِ الفاعِلِ والمَفعولِ.
2- تَعريفٌ بالمَعنى العِلميِّ، وهو: (عِلمٌ بأُصولٍ يُعرَفُ بها أحوالُ أبنيةِ الكَلِمةِ الَّتي ليسَت بإعرابٍ ولا بِناءٍ).
---
Terjemahan:
Definisi Sarf dalam Bahasa Arab:
Secara linguistik, sarf dalam bahasa Arab berarti mengubah sesuatu dari bentuk aslinya. Ini adalah konsep yang berdasarkan perubahan dan variasi; contoh penggunaannya dalam bahasa Arab adalah "al-lailu" (malam) dan "an-nahar" (siang). "Sarfu ad-dahr" mengacu pada perubahan dan peristiwa yang terjadi seiring waktu. Allah SWT dalam Al-Qur'an menyebutkan "wa tashriifi ar-riyaahi" (mengirimkan angin-angin) dalam Surah Al-Baqarah ayat 164, yang berarti mengirimkan angin dalam berbagai bentuk dan jenisnya: hangat, dingin, lembut, atau berangin kencang.
Secara terminologi:
Menurut para ahli sebelumnya:
Para ahli sebelumnya menganggap ilmu sarf sebagai bagian dari ilmu nahwu. Mereka mendefinisikan sarf sebagai membangun kata dari sebuah kata yang tidak dibangun oleh Arab sesuai dengan pola yang ada dalam bahasa Arab, dan kemudian menerapkan aturan-aturan perubahan dalam bahasa Arab pada kata yang dibangun tersebut, seperti penghilangan, penggantian, penggabungan, dan sebagainya. Sebagai contoh, dari kata "daraba" (memukul), contoh yang dibangun adalah "darababun" (memukul secara berulang), dengan menggandakan huruf "lam" untuk keperluan penambahan. Atau dari kata "qara'a" (membaca), contoh yang dibangun adalah "qara'aa" (membaca berulang kali), dengan perubahan huruf "alif" menjadi huruf "hamzah" karena kesulitan menggabungkan dua huruf "hamzah" tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi pada kata tersebut mengikuti pola perubahan pada kata-kata lain yang menjadi objek kajian ilmu sarf.
Menurut para ahli yang lebih baru:
Ilmu sarf, seperti yang didefinisikan oleh Ibnu al-Hajib, al-Razi, Ibnu Malik, Ibnu 'Aqil, dan Ibnu Hisyam, terdiri dari dua aspek:
1. Definisi praktis, yaitu mengubah bentuk dasar menjadi contoh-contoh berbeda dengan makna yang diinginkan yang hanya dapat dicapai melalui perubahan tersebut. Fokusnya adalah pada aspek praktis dalam ilmu ini, seperti isim fa'il (pelaku) dan isim maf'ul (obyek).
2. Definisi ilmiah, yaitu ilmu tentang prinsip-prinsip yang memahami struktur kata yang tidak berkaitan dengan i'rab (penanda kasus) atau pembangunan kata.
---
Pembahasan:
1. Ilmu Tashrif:
Ilmu Tashrif adalah cabang ilmu bahasa Arab yang berkaitan dengan perubahan bentuk kata dalam bahasa Arab. Ini melibatkan mengubah kata-kata dari bentuk dasar atau akar kata ke berbagai bentuk yang berbeda untuk mengungkapkan makna yang spesifik. Perubahan ini terjadi melalui aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa Arab, seperti perubahan bunyi, penggantian huruf, penambahan atau penghilangan huruf, dan sebagainya.
2. Definisi praktis Ilmu Tashrif:
Definisi praktis ilmu tashrif adalah memahami bagaimana mengubah akar kata menjadi berbagai bentuk kata dengan makna yang diinginkan. Contohnya, dengan menggunakan aturan-aturan tashrif, kita dapat mengubah akar kata "ضَرَبَ" (memukul) menjadi kata benda "ضَرْبَبٌ" (pukulan). Ini adalah proses yang penting dalam memahami dan menggunakan bahasa Arab dengan tepat.
3. Definisi ilmiah Ilmu Tashrif:
Definisi ilmiah ilmu tashrif melibatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip yang mengatur struktur kata yang berbeda dalam bahasa Arab. Ini tidak hanya berkaitan dengan tatabahasa atau pembentukan kata, tetapi juga melibatkan pemahaman mendalam tentang perubahan kata secara sistematis dan konsisten.
Dalam pemahaman dan penggunaan ilmu tashrif, kita dapat memahami kekayaan bahasa Arab dan dapat menggunakan kata-kata yang tepat untuk menyampaikan makna yang diinginkan. Ini juga membantu dalam mempelajari Al-Qur'an dan hadits secara lebih mendalam, karena banyak kata-kata yang digunakan dalam teks-teks ini mengikuti aturan-aturan tashrif.
Komentar
Posting Komentar