Pembagian kata benda menjadi bentuk tunggal, dual, dan jamak.
تقسيم الاسم إلى مُفْرَدٍ ومُثَنَّى وَجَمعٍ:
الأمثلة:
١- تعب العامل: تعب العاملان: تعب العمال.
٢- حضر المهندس: حضر المهندسان: حضر المهندسون.
٣- ناديت البائع: ناديت البائعين: ناديت البائعين.
٤- أثنيت على المهذبة: أثنيت على المهذبتين: أثنيت على المهذبات.
البحْثُ:
الكلمات الأخيرة في الأمثلة السابقة كلها أسماء، وإذا تأملنا هذه الأسماء في أمثلة القسم الأول وجدنا كل اسم منها يدل على شيء واحد، ويسمى مفردا، وإذا تأملناها في القسم الثاني وجدنا كلا منها يدل على شيئين اثنين، ويزيد على المفرد ألفا ونونا أو ياء ونونا في الآخر، ويسمى مثنى، أما القسم الثالث فكل منها يدل على أكثر من اثنين، ويختلف عن المفرد إما بتغيير في الصورة كما في المثال الأول، أو بزيادة في الآخر كما في الأمثلة الباقية، ويسمى جمعا، وسيأتي له تفصيل.
القواعد:
٥٤- الاسم ينقسم ثلاثة أقسام: مُفْرَدٍ، ومُثَنَّى، وَجَمعٍ، فالمفرد ما دل على شيء واحد.
والمثنى ما دل على شيئين اثنين بزيادة ألف ونون أو ياء ونون في آخره.
والجمع ما دل على أكثر من اثنين.
—
---
Pembagian kata benda menjadi bentuk tunggal, dual, dan jamak. Contohnya:
1. تعب العامل: تعب العاملان: تعب العمال
Lelahnya seorang pekerja: Lelahnya dua orang pekerja: Lelahnya para pekerja.
2. حضر المهندس: حضر المهندسان: حضر المهندسون
Datangnya seorang insinyur: Datangnya dua orang insinyur: Datangnya para insinyur.
3. ناديت البائع: ناديت البائعين: ناديت البائعين
Saya memanggil seorang penjual: Saya memanggil dua orang penjual: Saya memanggil para penjual.
4. أثنيت على المهذبة: أثنيت على المهذبتين: أثنيت على المهذبات
Saya memuji seorang gadis yang sopan: Saya memuji dua orang gadis yang sopan: Saya memuji para gadis yang sopan.
Penjelasan:
Kata-kata terakhir dalam contoh-contoh sebelumnya semuanya adalah kata benda. Jika kita perhatikan kata-kata benda ini dalam contoh-contoh pada bagian pertama, kita akan menemukan bahwa setiap kata benda tersebut merujuk pada satu hal, dan disebut sebagai tunggal. Namun, jika kita perhatikan dalam bagian kedua, kita akan menemukan bahwa setiap kata benda tersebut merujuk pada dua hal, dan ditambahkan dengan huruf alif dan nun atau ya dan nun pada akhirnya, dan disebut sebagai dual. Sedangkan dalam bagian ketiga, setiap kata benda tersebut merujuk pada lebih dari dua hal, dan berbeda dari bentuk tunggal baik dengan perubahan bentuk seperti pada contoh pertama, atau dengan penambahan pada akhirnya seperti pada contoh-contoh lainnya, dan disebut sebagai jamak. Akan ada penjelasan yang lebih rinci mengenai hal ini.
Aturan:
1. Kata benda dibagi menjadi tiga bagian: tunggal, dual, dan jamak. Tunggal merujuk pada satu hal.
2. Dual merujuk pada dua hal dengan penambahan huruf alif dan nun atau ya dan nun di akhir kata.
3. Jamak merujuk pada lebih dari dua hal.
---
ref:
Nahwu Al-Wadih fi Qawa'id al-Lughah al-'Arabiyyah - Ali al-Jarim (w. 1368 H)
Komentar
Posting Komentar